Cara Upgrade SSD NVMe M.2 di Desktop Windows 11 Tanpa Instal Ulang Windows – Banyak pengguna PC desktop memilih upgrade ke SSD NVMe M.2 karena kecepatan baca/tulis jauh lebih tinggi dibanding SSD SATA biasa. Sebagai contoh, SSD NVMe mampu meningkatkan performa dan waktu akses data secara signifikan. Supaya kamu gak perlu repot install ulang Windows 11, kita bisa menyalin (clone) sistem lama ke SSD baru. Langkahnya meliputi persiapan perangkat, instalasi software cloning (Macrium Reflect dan AOMEI Backupper), proses clone, hingga memasang SSD baru dan pengaturan BIOS. Berikut panduan lengkapnya.
Persiapan Upgrade SSD NVMe M.2
Sebelum mulai, lakukan beberapa persiapan penting:
- Backup Data Penting. Selalu amankan data penting ke hard drive atau cloud terlebih dulu, karena proses cloning akan menimpa (overwrite) data di SSD tujuan.
- Cek Slot M.2 di Motherboard. Pastikan motherboard kamu punya slot M.2 yang mendukung NVMe (PCIe x4). Jika tidak ada slot M.2 tambahan, siapkan enclosure NVMe eksternal atau adapter PCIe ke M.2 agar SSD baru bisa dihubungkan via USB.
- Kapasitas SSD Baru. Pilih SSD NVMe berkapasitas sama atau lebih besar dari SSD lama (atau cukup untuk menampung data Windows lama). Misalnya, jika SSD lama 256GB, gunakan SSD baru minimal 256GB atau lebih.
- Mode Boot UEFI (GPT). Pastikan BIOS/UEFI PC sudah dalam mode UEFI, bukan Legacy. NVMe SSD hanya bisa boot lewat mode UEFI dengan partisi GPT. Jika SSD lama masih MBR, kamu sebaiknya konversi dulu ke GPT (Windows 11 membutuhkan GPT).
- Peralatan Tambahan. Siapkan obeng dan alat pembuka casing. Juga siapkan flashdisk kosong untuk membuat bootable media (misalnya Windows Recovery atau Macrium Reflect Rescue) jika nanti diperlukan.
- Download Software Cloning: Unduh dan install dua software berikut:
- Macrium Reflect Free (atau trial terbaru). Macrium adalah aplikasi cloning yang handal untuk Windows. Link download: macrium.com/reflectfree.
- AOMEI Backupper Standard (free). Ini juga software backup/cloning yang populer. Download: ubackup.com/free-backup-software.html. AOMEI Backupper Standard mendukung fitur Disk Clone yang mudah untuk upgrade HDD/SSD tanpa kehilangan data.
Pastikan SSD NVMe baru sudah di-initialize sebagai GPT (bisa dicek di Disk Management Windows) jika diharapkan langsung dikenali sistem. Setelah semua siap, kita lanjut ke proses cloning.
Alat dan Software yang Dibutuhkan
- SSD NVMe M.2 baru. (Pastikan kompatibel dengan desktop-mu.)
- Enclosure NVMe USB / Adapter PCIe (jika desktop hanya punya satu slot M.2 dan SSD lama ingin tetap dipasang sementara).
- Obeng (untuk membuka casing PC).
- Macrium Reflect Free (trial) – software cloning. Unduh di sini.
- AOMEI Backupper Standard – software backup & cloning gratis. Unduh di sini.
- Flashdisk bootable (opsional) – untuk Macrium Rescue Media atau Windows Recovery bila diperlukan.
- Pastikan Windows 11 sudah aktif di SSD lama (bukan partisi recovery saja).
Langkah-Langkah Cloning SSD
Berikut dua metode cloning yang bisa kamu gunakan:
1. Cloning dengan Macrium Reflect
- Install dan Jalankan Macrium Reflect. Buka Macrium Reflect Free (jalankan installer yang sudah diunduh).
- Hubungkan SSD NVMe Baru. Jika menggunakan enclosure, masukkan SSD NVMe ke dalam enclosure lalu sambungkan via USB. Pastikan Windows mendeteksinya (Muncul sebagai drive baru di File Explorer).
- Pilih Disk untuk di-Clone. Di tampilan utama Macrium, klik tab Create Backups → Local Disks. Pilih disk lama (tempat Windows saat ini terpasang), lalu klik Clone this disk….
- Tentukan Disk Tujuan. Setelah itu klik “Select a disk to clone to…” dan pilih SSD NVMe baru sebagai Destination. Pastikan benar memilih disk tujuan agar data tidak terhapus di drive lain.
- Atur Opsi Clone (Copy Partitions). Di pengaturan clone, klik kotak centang Copy partitions when required dan pilih opsi agar Macrium memperbesar partisi sesuai ukuran SSD baru (misalnya “Shrink or extend to fill target disk”). Macrium biasanya otomatis memperbesar partisi sistem supaya memanfaatkan ruang kosong. Perhatikan urutan drive dan nama partisinya, lalu klik Next.
- Mulai Proses Clone. Konfirmasi pengaturan di halaman berikutnya, lalu klik Finish, lalu OK untuk mulai. Proses cloning akan menyalin OS, aplikasi, dan semua data Windows ke SSD baru. Tunggu hingga selesai (ini bisa memakan waktu beberapa menit hingga jam, tergantung besarnya data).
- Matikan PC dan Ganti SSD. Setelah clone selesai, matikan komputer. Buka casing, lepaskan SSD lama, dan pasang SSD NVMe baru di slot M.2 utama (gunakan posisi yang sama jika mengganti). Pasang kembali casing, lalu nyalakan PC.
- Boot dari SSD Baru. Komputer seharusnya langsung boot ke Windows 11 di SSD NVMe baru dengan semua program dan file utuh. Jika belum boot, masuk BIOS/UEFI (tekan F2 atau Del saat startup) dan pastikan Boot Device Priority mengarah ke SSD NVMe baru. Atur SSD baru sebagai device boot pertama.
Baca juga: Langkah-Langkah Cloning SSD dengan Macrium Reflect
Catatan Penting: Windows tidak bisa boot dari drive USB eksternal. Jadi setelah cloning menggunakan enclosure USB, SSD harus dipasang ke slot internal sebelum bisa boot. Juga, jika proses boot gagal, periksa kembali boot order di BIOS dan coba gunakan Windows Startup Repair (tekan Shift+Restart pada layar login Windows) untuk memperbaiki masalah boot.
2. Cloning dengan AOMEI Backupper Standard
- Install dan Jalankan AOMEI Backupper. Buka AOMEI Backupper Standard yang sudah diunduh dan diinstall.
- Pilih Disk Clone atau System Clone. Di menu utama, pilih Clone. Untuk memindahkan Windows saja, pilih System Clone. Jika kamu ingin menyalin seluruh isi drive (termasuk data lain), pilih Disk Clone.
- Tentukan Sumber dan Tujuan. Pada jendela berikutnya, pilih SSD lama (sumber) sebagai drive yang akan diclone, lalu Next. Kemudian pilih SSD NVMe baru sebagai tujuan clone, lalu Next.
- Atur Ukuran Partisi (Opsional). Kamu dapat mengklik Settings sebelum mulai clone untuk mengaktifkan opsi “SSD Alignment” atau menyesuaikan ukuran partisi. Fitur SSD Alignment akan mengoptimalkan performa SSD baru.
- Mulai Proses Clone. Klik Proceed atau Start Clone untuk memulai. AOMEI akan menyalin sistem dan data ke SSD baru. Tunggu sampai selesai.
- Matikan PC dan Ganti SSD. Setelah proses selesai, matikan komputer. Pasang SSD NVMe baru ke slot M.2 (gantikan SSD lama), lalu tutup casing.
- Boot dari SSD Baru. Nyalakan PC dan pastikan sistem boot dari SSD baru. Jika belum, masuk BIOS dan atur SSD baru sebagai boot device pertama.
Baca juga: Langkah-Langkah Cloning SSD dengan AOMEI Backupper Standard (Gratis & Mudah Banget!)
Dengan AOMEI Backupper Standard, cloning dilakukan tanpa kehilangan data karena fitur safe clone‑nya menjaga keamanan data saat upgrade drive. Namun, pastikan lagi setelah swap SSD baru bahwa pengaturan BIOS sudah benar.
Memasang SSD Baru dan Pengaturan BIOS
Setelah proses cloning selesai dengan salah satu metode di atas, matikan PC dan ganti SSD lama dengan yang baru. Buka casing, cari slot M.2 pada motherboard, lepaskan SSD lama, lalu pasang SSD NVMe baru hingga kunci baut M.2 mengunci dengan baik. Setelah itu, nyalakan komputer dan tekan F2 atau Del untuk masuk ke BIOS/UEFI.
Di menu BIOS, navigasikan ke bagian Boot (atau Boot Priority). Ubah urutan boot agar NVMe SSD baru menjadi perangkat pertama. Pada BIOS UEFI, biasanya yang harus dipilih adalah Windows Boot Manager yang menunjuk ke SSD baru. Juga pastikan mode boot diatur ke UEFI dan (jika ada) opsi Secure Boot tidak menghalangi booting. Simpan perubahan BIOS dan restart. PC kini akan boot menggunakan SSD NVMe baru sebagai drive utama, tanpa perlu install ulang Windows.
Tips Mengatasi Masalah Booting
- Periksa Koneksi Hardware: Jika PC tidak mau boot, matikan komputer lagi dan pastikan SSD terpasang dengan benar. Coba cabut SSD lama agar hanya SSD baru yang terhubung.
- Atur Boot Priority Ulang: Masuk BIOS dan cek lagi Boot Option Priority. Pastikan Windows Boot Manager pada SSD baru berada di posisi paling atas. Terkadang BIOS lama bisa saja masih menunjuk ke drive lama.
- Nonaktifkan Secure Boot Sementara: Beberapa kasus cloning menghadapi masalah Secure Boot. Coba matikan Secure Boot atau Fast Startup di BIOS/Windows, lalu boot ulang.
- Gunakan Startup Repair: Jika Windows masih gagal boot, gunakan fitur Startup Repair. Caranya tahan tombol Shift lalu klik Restart pada layar login Windows, pilih Troubleshoot → Advanced Options → Startup Repair. Biarkan Windows memperbaiki otomatis boot loader.
- Cek BitLocker: Jika Windows lama menggunakan BitLocker, pastikan SSD baru sudah tidak terkunci oleh enkripsi. Mungkin perlu menonaktifkan BitLocker sebelum cloning agar tidak bermasalah saat boot di drive baru.
- Ulang Proses Clone (Cadangan): Jika semua langkah di atas gagal, pertimbangkan mengulangi proses clone (mungkin dengan software lain atau mode Sector-by-sector). AOMEI Backupper dan Macrium Reflect biasanya cukup andal; pastikan juga SSD tujuan benar-benar kosong (format GPT jika perlu).
Dengan cara ini, kamu seharusnya dapat menyelesaikan upgrade SSD NVMe tanpa harus menginstal ulang Windows 11. Sistem akan boot seperti biasa ke SSD baru dengan performa lebih tinggi. Selalu ingat untuk rutin backup dan mengecek langkah-langkah jika terjadi kendala agar data tetap aman.
Sumber: Informasi di atas disusun berdasarkan dokumentasi resmi dan panduan terpercaya dari AOMEI dan Macrium Reflect. Kunjungi situs Macrium Reflect Free dan AOMEI Backupper Free untuk mengunduh software cloning yang dibutuhkan.